Hasil penjualan pulsa dari server telkomsel yang berhasil dijebol FAS dan kawan-kawan digunakan untuk berbagai kepentingan. Mulai untuk kebutuhan pribadi sampai menyumbangnya ke panti asuhan.
Tetapi FAS, orang yang pertama kali berhasil memasuki server Telkomsel, tidak menggunakan uang yang diperolehnya tersebut. Uang tersebut masih ada di rekeningnya hingga sampai akhirnya ditangkap polisi. “Saya melakukan itu karena penasaran saja, tidak ada niat untuk membobol. Uangnya pun sekarang masih utuh di rekening saya,” ujar FAS saat ditemui Tribun, Senin (6/2/2012).
Berbeda halnya dengan AH, justru ia menggunakan uang tersebut sebagian untuk membeli kebutuhan pribadi “saya belikan mobil,” kata AH.
Lain punya dengan IP, ia disuruh temannya untuk memberikan sebagian uang hasil dari penjualan pulsa tersebut ke yayasan dan panti asuhan.
“Indra disuruh lima orang temannya tersebut untuk menyumbang ke panti asuhan dari hasil penjualan pulsanya, hasilnya ada juga yang disumbangkan ke yayasan atau lembaga sosial,” kata kuasa hukum FAS, Andri C Sihombing.
Menurut Andri setelah FAS berhasil masuk ke server telkomsel, kemudian ia bercerita kepada teman-temannya tentang keberhasilannya tersebut. Teman-teman FAS pun memprakktekan apa yang diungkap FAS dan ternyata berhasil.
Kemudian sebagai bentuk terimakasihnya, tanpa diwajibkan untuk setor, teman-teman FAS seakan tahu diri untuk menyetor ke rekeningnya.
“Tidak ada kesepakatan itu, tapi mereka menyetor ke FAS. Jumlah di rekeningnnya sekitar ratusan juta enggak sampai miliaran rupiah,” ucap Andri.
Menurut FAS, server Telkomsel pada saat dirinya menjelajahi sistemnya seakan tidak ada pengamannya, terbuka begitu saja dan diduga keamananya tidak terlalu bagus. “waktu saya membukanya, pintunya terbuka begitu saja. Sehingga saya bisa masuk,” ujarnya.
Sumber: Unikaja.com
0 comments:
Post a Comment