Tugas bidan memang membantu ibu hamil untuk melahirkan bayi dengan selamat. Namun tak bisa dibayangkan apa yang terjadi bila seorang bidan harus membantu dirinya sendiri melahirkan dan hanya dengan bantuan cermin rias.
Sebagai bidan berpengalaman, Claire Clarke-Wood (28 tahun) telah membantu ribuan ibu melahirkan bayi-bayinya dengan selamat. Namun ia tidak pernah berharap untuk membantu dirinya sendiri melahirkan.
Hanya beberapa jam setelah meninggalkan pekerjaanya di Croydon University Hospital, Clarke-Wood merasakan sakit di perut dan ia tahu bahwa saat itu dirinya akan melahirkan, meski itu berarti bayinya lahir 3 minggu lebih awal.
Saat itu ia tidak punya pilihan apa-apa selain membantu dirinya sendiri untuk melahirkan. Clarke-Wood akhirnya dapat melahirkan putri pertamanya Esmay hanya dengan sedikit bantuan dari cermin rias.
Sebagai bidan berpengalaman, Claire Clarke-Wood (28 tahun) telah membantu ribuan ibu melahirkan bayi-bayinya dengan selamat. Namun ia tidak pernah berharap untuk membantu dirinya sendiri melahirkan.
Hanya beberapa jam setelah meninggalkan pekerjaanya di Croydon University Hospital, Clarke-Wood merasakan sakit di perut dan ia tahu bahwa saat itu dirinya akan melahirkan, meski itu berarti bayinya lahir 3 minggu lebih awal.
Saat itu ia tidak punya pilihan apa-apa selain membantu dirinya sendiri untuk melahirkan. Clarke-Wood akhirnya dapat melahirkan putri pertamanya Esmay hanya dengan sedikit bantuan dari cermin rias.
"Rekan-rekan saya pernah bergurau bahwa saya akan melahirkan bayi dengan bantuan sendiri, tapi saya tidak pernah berpikir bahwa itu benar-benar akan terjadi," ujar Claire Clarke-Wood yang tinggal di Hawkhurst, Kent, Inggris, seperti dilansir Dailymail, Jumat (30/12/2011)
Pada hari Sabtu, 10 Desember 2011, Clarke-Wood meninggalkan rumah sakit tempatnya bekerja pada pukul 10 malam waktu setempat, tapi ia sudah merasakan tidur yang gelisah malam itu. Sekitar pukul 5 pagi, Clarke-Wood membangunkan suaminya Tim karena mulai mengalami kontraksi.
"Saya memang mengalami sedikit sakit punggung, tapi kali ini berlangsung lama. Pada sekitar pukul 5 pagi saya mulai menyadari bahwa saya sedang kontraksi, tapi karena ini adalah pengalaman pertama saya, saya tahu ini mungkin akan memakan waktu lama," jelas Clarke-Wood.
Clarke-Wood memberitahu suaminya ia mungkin akan melahirkan pada hari Selasa. Namun saat saya ke kamar mandi, tiba-tiba kontraksi datang dengan cepat.
"Saya tertawa karena begitu tak terduga. Kontraksi terus datang dan datang," kenangnya.
Dengan menggunakan mesin TENS (Transcutaneous Electrical Nerve Stimulation atau alat elektrik yang berfungsi memberikan rangsangan ke saraf) yang membantu mengontrol kontraksi, Clarke-Wood jongkok di kamar mandi dan dengan menggunakan cermin rias ibunya, ia membimbing persalinannya sendiri.
Suaminya sempat memanggil paramedis, namun Esmay Clarke-Wood lahir sebelum petugas medis tiba, tepat pada pukul 7.30 pagi pada tanggal 11 Desember 2011 dengan berat badan 3 kg.
"Dia dijadwalkan lahir pada 4 Januari, yang berarti ia lahir 3 minggu lebih awal. Untungnya dia baik-baik saja. Setelah itu, saya hanya seperti sedang bekerja. Saya menyingkirkan handuk dan minum secangkir teh. Tim hanya mencoba membuat saya nyaman," jelas Clarke-Wood.
0 comments:
Post a Comment