TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah Jepang mengundang lima orang Politisi Partai Demokrat(PD) dalam program "The Young Political Leaders Invitational Program". Agenda itu juga memperingati satu tahun bencana alam gempa bumi, tsunami dan reaktor nuklir Jepang serta mencermati Institusi Nasional Kesehatan Jiwa.
Adapun mereka yang diundang adalah Anggota Komisi IX DPR Nova Riyanti Yusuf, Anggota Komisi VIII DPR,Syofwatillah Mozaib, Anggota Komisi IV DPR, Anton Suratto, Pengurus DPP Partai Demokrat, Didiek Mukrianto dan Ikhsan Mojo.Anggota Komisi IX DPR Nova Riyanti Yusuf |
Saat berada di Jepang menurut Nova, lima orang mengunjungi Disaster Reduction and Human Renovation Institute (Institut Pengurangan Bencana dan Pengembangan Sumber Daya Manusia), Hiroshima Peace Memorial Museum (Museum Peringatan Perdamaian Hiroshima), Organization for the Promotion of Responsible Tuna Fisheries (Organisasi untum promosi penangkapan ikan tuna yang bertanggungjawab, pasar lelang ikan Tsukiji), Fasilitas pengolahan sampah di Tokyo dan National Institute of Mental Health (Institut Nasional Kesehatan Jiwa).
Nova mengatakan ketika mengunjungi Disaster Reduction and Human Renovation Institute (Institut Pengurangan Bencana dan Pengembangan Sumber Daya Manusia) di Kobe mereka diminta untuk mengheningkan cipta karena seluruh anak negeri Jepang saat itu mengenang bencana alam besar yang terjadi setahun lalu. Jalan-jalan Jepang pun menjadi hening.
Namun pemerintah Jepang (Departemen Asia Tenggara dan Asia Barat Daya, Kementerian Luar Negeri Jepang) lanjut Nova saat ditemui tanggal 13 Maret 2012 mengatakan bahwa dilematis bagi pemerintah Jepang sebagai korban bom atom Hiroshima-Nagasaki 1945 dan harus memakai tenaga nuklir untuk pasokan energi.
Akan tetapi Jepang tidak ada pilihan karena tidak mempunyai sumber daya energi dan diyakini reaktor nuklir Jepang aman sesuai inspeksi internasional dan ditujukan untuk energi bukan untuk perang.
"Saat ini pemerintah Jepang harus rekonsiliasi dengan rakyat untuk menjelaskan opsi alternatif solusi energi bagi Jepang pasca Fukushima tetap nuklir atau alternatif lain. Pemakaian 50 PLTN di Jepang turun menjadi 30 % saat ini, namun sedang diusahakan alternatif solusi energi seperti biomass dan geothermal. Sebuah nilai yang perlu dipelajari bahwa orang Jepang membantu dalam kesusahan sekalipun, sangat
cinta tanah air, dan tidak akan menjarah dalam kondisi terpepet. Ikatan batin komunitas juga begitu kuat tidak hanya dalam kondisi bencana alam saja. Semoga saja institusi semacam ini bisa bekerja sama dengan Indonesia." jelas Nova.
Sumber
0 comments:
Post a Comment