Musim penghujan sudah mulai tiba. Kita mungkin masih ingat dengan kenangan masa kecil, setiap turun hujan atau kalau kita main didekat dengan air terjun sering kita jumpai adanya pelangi . Sebenarnya bagaimana proses terbentuknya pelangi tersebut. Mari kita simak bersama-sama.
Pelangi atau bianglala adalah gejala optik dan meteorologi
berupa cahaya beraneka warna saling sejajar yang tampak di langit atau medium
lainnya. Di langit, pelangi tampak sebagai busur cahaya dengan ujungnya
mengarah pada horizon pada suatu saat hujan ringan. Pelangi juga dapat dilihat
di sekitar air terjun yang deras.
Pembentukan
Cahaya matahari adalah cahaya
polikromatik (terdiri dari banyak warna). Warna putih cahaya matahari
sebenarnya adalah gabungan dari berbagai cahaya dengan panjang gelombang yang
berbeda-beda. Mata manusia sanggup mencerap paling tidak tujuh warna yang
dikandung cahaya matahari, yang akan terlihat pada pelangi: merah, jingga, kuning,
hijau, biru, nila, dan ungu.
Panjang gelombang cahaya ini
membentuk pita garis-garis paralel, tiap warna bernuansa dengan warna di
sebelahnya. Pita ini disebut spektrum warna. Di dalam spektrum warna, garis
merah selalu berada pada salah satu sisi dan biru serta ungu di sisi lain, dan
ini ditentukan oleh perbedaan panjang gelombang.
Pelangi tidak lain adalah busur
spektrum warna besar berbentuk lingkaran yang terjadi karena pembiasan cahaya
matahari oleh butir-butir air. Ketika cahaya matahari melewati butiran air, ia
membias seperti ketika menembus prisma kaca dan keluar menjadi spektrum warna
pelangi. Jadi di dalam tetesan air, kita sudah mendapatkan warna yang
berbeda-beda berderet dari satu sisi ke sisi tetesan air lainnya. Beberapa dari
cahaya berwarna ini kemudian dipantulkan dari sisi yang jauh pada tetesan air,
kembali dan keluar lagi dari tetesan air. Cahaya keluar kembali dari tetesan
air ke arah yang berbeda, tergantung pada warnanya. Warna-warna pada pelangi
ini tersusun dengan merah di paling atas dan ungu di paling bawah pelangi.
Pelangi terlihat sebagai busur dari
permukaan bumi karena terbatasnya sudut pandang mata, jika titik pandang di
tempat yang tinggi misalnya dari pesawat terbang dapat terlihat sebagai
spektrum warna yang lengkap yaitu berbentuk lingkaran. Pelangi hanya dapat
dilihat saat hujan bersamaan dengan matahari bersinar, tapi dari sisi yang
berlawanan dengan si pengamat. Posisi si pengamat harus berada di antara
matahari dan tetesan air dengan matahari di belakang orang tersebut. Matahari,
mata si pengamat, dan pusat busur pelangi harus berada dalam satu garis lurus.
11:08 AM
Unknown