Selamat Datang Di DUMAY (Dunia Maya). Powered by Blogger.

Tuesday, March 27, 2012

Cara Cerdik Bus Akas Timbun BBM

Tuesday, March 27, 2012




Secara sepintas tak ada yang aneh dari bus paket dengan nomor polisi N 7257 UR itu. Saat bus yang kemudian diidentifikasi sebagai milik Perusahaan Otobus (PO) AKAS III itu mengisi BBM di SPBU Al Miftah di Desa Yosorati, Kecamatan Sumberbaru, Kabupaten Jember, 19 Maret lalu, awalnya petugas SPBU tak curiga. AKAS III adalah perusahaan bus yang bermarkas di Probolinggo, Jawa Timur.


Semula bus itu mengisi solar Rp 500 ribu. Kecurigaan mulai muncul saat sopir bus minta tambah dan baru "penuh" setelah diisi solar 1.887 liter atau senilai Rp 8,450 juta, atau lebih dari tiga kali lipat kapasitas tangki bus umumnya. Petugas SPBU itu lantas lapor polisi. Bus itu sudah di pintu keluar SPBU saat mobil patroli polisi datang.
Bus, bersama empat awaknya, Farid Hardianto, 46 tahun, dkk., lantas ditahan polisi. Dari keterangan Farid dkk. polisi menduga bos PO AKAS III yang berinisial RY sebagai otak penimbunan BBM itu. "Tim Satreskrim sedang berusaha mengejar pelaku," kata Kapolres Jember, AKBP Jayadi, kemarin. Hingga kemarin pihak AKAS III belum bisa memberikan konfirmasi soal ini.



Seluruh badan bus paket itu dicat putih, sehingga suasana di dalam tak terlihat dari luar, kecuali kaca depan, kaca sebelah kanan, dan kiri sopir. Ada tulisan "Paket" dengan warna merah di dinding bagian kanan, kiri, dan belakang bus. Di kaca depan tertulis "PAKET, Sumbawa-Sumatera".
Melongok ke dalam, inilah pemandangannya. Bus itu hanya ada dua kursi, yaitu untuk sopir dan kondektur. Tepat di belakangnya ada dinding dari lembaran seng tebal bercat hijau tua, dengan sebuah pintu yang hanya cukup dimasuki satu orang dewasa. Di dalamnya ada 12 buah kotak pelat, enam di sisi kanan dan enam di sisi kiri. "Kotak-kotak itu berfungsi sebagai penampung Solar, semacam jeriken," kata Jayadi.
Jayadi menguraikan cara kerja bus "paket" ini. Setelah mengisi penuh tangki BBM di bagian bawah bus, Solar dipompa ke dalam 12 "jeriken" tersebut dengan mesin diesel. Selain tangki standar dengan kapasitas 500 liter, di bus itu ada tiga tangki tambahan yang masing-masing menampung 400 liter. Sedangkan 12 tangki di bagian atas memiliki total kapasitas 2.400 liter. Secara total, bus itu bisa menyimpan 4.100 liter BBM.




Menurut polisi, pemilik bus biasanya membekali sopir dkk. Rp 40 juta untuk "berbelanja" BBM di sejumlah SPBU di Situbondo, Bondowoso, Banyuwangi, Jember, Lumajang, sebelum kembali ke Probolinggo. Biasanya, di tiap SPBU mereka hanya membeli sekitar 500 liter. Entah apa yang ada di benak para pengemudi bus itu sehingga mereka membeli Solar dalam jumlah besar Ahad lalu.
Kepada polisi, keempat awak bus berkilah mereka mengisi solar dalam jumlah besar itu untuk mengantar paket ke Sumbawa dan Sumatera. Polisi tak percaya. "Bus itu memang pengantar paket, tapi 'paket BBM bersubsidi' yang mereka timbun," kata Jayadi.


0 comments:

Post a Comment

Share

Facebook Twitter Delicious Digg Stumbleupon Favorites More

 

Pengikut

Peta Pengunjung