Selamat Datang Di DUMAY (Dunia Maya). Powered by Blogger.

Saturday, December 10, 2011

Gerhana Bulan Total Di akhir 2010

Saturday, December 10, 2011

gerhana-bulan2.jpg
Tribun Medan - Sabtu, 10 Desember 2011 14:40 WIB
APABILA langit pada Sabtu malam nanti cerah, masyarakat Indonesia akan disuguhi fenomena alam gerhana bulan total. Fase peristiwa gerhana terakhir pada tahun ini akan terjadi pada Sabtu (10/12) mulai pukul 18.33 sampai 00.30. Gerhana ini cukup istimewa sebab menjadi gerhana bulan total terakhir pada tahun 2011.

Kepala Observatorium Bosscha, Hakim Luthfi Malasan, mengatakan puncak gerhana bulan total, yaitu ketika bayangan bumi menutupi seluruh bulan, akan terjadi pada pukul 21.06 sampai 21.57 atau selama 51 menit 8 detik.

"Gerhana akan terlihat di seluruh Indonesia. Tapi, yang paling jelas bisa disaksikan di Indonesia bagian barat. Bulan saat itu akan mulai terbit dari timur menuju utara. Pada ketinggian 22 derajat di atas garis horizontal," ujarnya saat ditemui di Observatorium Bosscha, Jumat (9/12).

Tahun ini, kata Hakim, terjadi dua kejadian gerhana bulan total yang terlihat di Indonesia. Gerhana bulan total pertama terjadi pada Juni lalu dan berlangsung setelah tengah malam. Kali ini, gerhana bulan total akan terjadi pada malam Minggu, sebelum tengah malam.

Karenanya, masyarakat bisa menyaksikannya sebelum tidur atau ketika menikmati akhir pekan di luar bersama keluarga atau kerabat.

Seperti gerhana bulan lainnya, bulan akan tertutup bayangan bumi yang berwarna merah pekat. Hakim mengatakan sebagian masyarakat melihat bayangan tersebut berwarna hitam.

Namun, sebenarnya warna tersebut adalah merah kehitaman karena ada cahaya matahari yang terbiaskan oleh atmosfer bumi dan ikut mewarnai bayangan tersebut.

Pada peristiwa ini, bulan tidak melintasi pusat bayangan bumi sehingga gerhana akan lebih cepat berlalu jika dibandingkan dengan gerhana bulan total pada Juni yang berlangsung selama 101 menit.

Gerhana bulan terjadi akibat bulan, bumi, dan matahari berada pada satu garis lurus secara berurutan. Posisi bulan kebanyakan tidak terlalu berada pada garis yang benar-benar sejajar dengan bumi dan matahari sehingga terkadang terjadi gerhana bulan sebagian atau total.

Seperti fenomena hujan meteor, penampakan komet, dan fenomena astronomi lainnya, kata Hakim, gerhana bulan total hanya bisa dilihat oleh mata telanjang atau teleskop apabila langit malam tidak tertutup awan.

Meski demikian, masyarakat yang sangat ingin melihat proses gerhana tetapi tidak bisa melihatnya karena awan menutupi langit di daerahnya, masyarakat masih bisa menyaksikan fenomena alam tersebut melalui video streaming yang bisa diakses melalui situs Bosscha di www.bosscha.itb.ac.id. Bekerja sama dengan Kemenkominfo, ujar Hakim, Bosscha melakukan pengamatan gerhana di beberapa wilayah di Indonesia, seperti Yogyakarta, Mataram, Pekanbaru, dan Bandung.

Karena itu, jika di Bandung langitnya tertutup awan, masyarakat bisa menyaksikan gerhana bulan melalui video streaming yang diambil dari kota-kota lainnya yang bisa saja langitnya lebih cerah melalui situs tersebut.

Menurut data yang dihimpun Observatorium Bosscha, sepanjang tahun ini terjadi dua gerhana bulan total dan empat gerhana matahari sebagian. Dua gerhana bulan total dapat disaksikan dari wilayah Indonesia, tetapi empat gerhana matahari sebagian tidak bisa terlihat dari wilayah Indonesia.

Empat gerhana matahari tersebut, menurut dia, hanya terlihat di belahan bumi utara. Baru pada 2016, kata Hakim, gerhana matahari total akan bisa disaksikan di Indonesia.

Astronom Ma'rufin Sudibyo dalam posting di jejaring sosialnya, Minggu (4/12), seperti dikutip kompas.com, mengatakan, ada yang unik dari gerhana kali ini. Saat totalitas terjadi, bulan akan tampak berada di depan Bimasakti. Jadi, jika dilihat, di belakang bulan berdarah akan tampak kabut tipis.

Bimasakti adalah galaksi tempat bumi bernaung. Ma'rufin mengatakan, Bimasakti juga "monster" yang telah menelan galaksi-galaksi kecil lain serta merupakan salah satu galaksi tertua di semesta.

Bulan berdarah juga akan memiliki beberapa pendamping malam Minggu nanti. Salah satunya Yupiter, yang sejak beberapa waktu lalu terus-menerus tampak dan bisa dilihat dengan mata telanjang.

Selain itu, bintang Sirius yang menjadi bintang paling terang setelah Matahari juga akan terlihat. Ada juga gugus tujuh bintang bersaudara atau Pleiades. Galaksi Awan Magellan Kecil dan Besar juga akan terlihat.

Semua benda langit yang terlihat saat gerhana menjanjikan pemandangan yang menarik pada malam Minggu nanti. Akan tetapi, semua bisa lenyap tak terlihat jika langit berawan dan hujan. Jadi, berdoa saja hal itu tak terjadi.
 
Sumber: Tribun-News
 
~~000000000~~ 


Thursday, December 8, 2011

Kendaraan yang Wajib Didahulukan di Jalan Raya

Thursday, December 8, 2011

Jalan raya adalah fasilitas publik yang boleh digunakan siapa saja. Namun, ada beberapa pengguna jalan yang memperoleh hak utama untuk didahulukan pada kondisi khusus.
Mereka yang memiliki hak utama didahulukan di lindungi oleh Undang Undang Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas Dan Angkutan Jalan, khususnya Pasal 134 soal Pengguna Jalan yang Memperoleh Hak Utama, mereka antara lain:


Kendaraan Pemadam Kebakaran yang sedang melaksanakan Tugas


Ambulans yang mengangkut orang sakit.






Kendaraan untuk memberikan pertolongan pada Kecelakaan Lalu Lintas.



Kendaraan pimpinan Lembaga Negara Republik Indonesia


Kendaraan pimpinan dan pejabat negara asing serta lembaga internasional yang menjadi tamu negara

 


Iring-iringan pengantar Jenazah


Konvoi atau kendaraan untuk kepentingan tertentu menurut pertimbangan petugas Kepolisian Negara Republik Indonesia. 



Semoga informai di atas bisa memberikan pemahaman kepada kita semua. 

~~000000~~


Tuesday, December 6, 2011

Fakta Ilmiah melarang untuk Meniup Makanan dan Minuman yang Masih Panas

Tuesday, December 6, 2011

Biasanya ketika kita makan atau minum yang panas maka kita akan meniup terlebih dulu agar makanan atau minuman yang masuk ke mulut kita menjadi dingin. Hal ini dapat beresiko terhadap kesehatan kita dikarenakan makanan atau minuman yang masih panas tersebut akan mengeluarkan uap air yang mana kita tahu uap air adalah H2O(aq).

Jika kita meniupnya, maka kita akan mengeluarkan gas CO2 dari dalam mulut. menurut reaksi kimia, apabila uap air bereaksi dengan karbondioksida akan membentuk senyawa asam karbonat (carbonic acid) yang bersifat asam. H2O + CO2 => H2CO3



Perlu kita tahu bahwa di dalam darah itu terdapat H2CO3 yang berguna untuk mengatur pH (tingkat keasaman) di dalam darah. Darah adalah Buffer (larutan yang dapat mempertahankan pH) dengan asam lemahnya berupa H2CO3 dan dengan basa konjugasinya berupa HCO3- sehingga darah memiliki pH sebesar 7,35 – 7,45 dengan reaksi sebagai berikut: 
CO2 + H2O <= H2CO3 => HCO3- + H+



Tubuh menggunakan penyangga pH (buffer) dalam darah sebagai pelindung terhadap perubahan yang terjadi secara tiba-tiba dalam pH darah. Adanya kelainan pada mekanisme pengendalian pH tersebut, bisa menyebabkan salah satu dari 2 kelainan utama dalam keseimbangan asam basa, yaitu asidosis atau alkalosis

Asidosis adalah suatu keadaan dimana darah terlalu banyak mengandung asam (atau terlalu sedikit mengandung basa) dan sering menyebabkan menurunnya pH darah.
Sedangkan Alkalosis adalah suatu keadaan dimana darah terlalu banyak mengandung basa (atau terlalu sedikit mengandung asam) dan kadang menyebabkan meningkatnya pH darah.
Kembali lagi ke permasalahan awal, dimana makanan kita tiup, lalu karbondioksida dari mulut kita akan berikatan dengan uap air dari makanan dan menghasilkan asam karbonat yang akan mempengaruhi tingkat keasaman dalam darah kita sehingga akan menyebabkan suatu keadaan dimana darah kita akan menjadi lebih asam dari seharusnya sehingga pH dalam darah menurun, keadaan ini lebih dikenal dengan istilah asidosis.
Seiring dengan menurunnya pH darah, pernafasan menjadi lebih dalam dan lebih cepat sebagai usaha tubuh untuk menurunkan kelebihan asam dalam darah dengan cara menurunkan jumlah karbon dioksida.

Pada akhirnya, ginjal juga berusaha mengkompensasi keadaan tersebut dengan cara mengeluarkan lebih banyak asam dalam air kemih.
Tetapi kedua mekanisme tersebut tidak akan berguna jika tubuh terus menerus menghasilkan terlalu banyak asam, sehingga terjadi asidosis berat. Sejalan dengan memburuknya asidosis, penderita mulai merasakan kelelahan yang luar biasa, rasa mengantuk, semakin mual dan mengalami kebingungan. Bila asidosis semakin memburuk, tekanan darah dapat turun, menyebabkan syok, koma dan bahkan kematian.


NB. Tulisan di atas apakah Hoax ataukah memang benar. Siapapun yang mengetahui tolong info atau comment  


~~0000000000~~


Thursday, December 1, 2011

Cacing, penjejak kehidupan di Mars

Thursday, December 1, 2011


Planet Mars.
 Banyak ilmuwan, termasuk astrofisikawan Stephen Hawking, percaya bahwa kelestarian umat manusia akan tergantung kepada kolonisasi manusia di planet-planet lain"
Berita Terkait
London (ANTARA News) - Para ilmuwan Inggris yakin bahwa cacing mikroskopik yang secara biologis bekerja mirip dengan manusia mungkin menjadi kunci untuk membantu manusia menguasai planet-planet lain seperti Mars karena cacing-cacing itu akan memberi petunjuk mengenai kehidupan jangka panjang di luar angkasa.

Satu tim ilmuwan pimpinan Nathaniel Szewczyk dari Universitas Notthingham melesakkan 4.000 cacing mikroskopik bernama Caenorhabditis elegan atau C elegan, ke ruang angkasa melalui pesawat ulang alik Discovery.  Kemajuan cacing-cacing itu akan dipelajari.

Banyak ilmuwan, termasuk astrofisikawan Stephen Hawking, percaya bahwa kelestarian umat manusia akan tergantung kepada kolonisasi manusia di planet-planet lain.

"Walau ini terdengar seperti fiksi ilmiah, tapi adalah fakta bahwa bila manusia ingin menghindarkan diri dari tatanan kepunahan alamiah, maka kita mesti mencari cara untuk hidup di planet lain," kata Szewczyk dalam satu pernyataan mengenai penelitian yang dilakukannya.

Namun banyak tantangan besar yang dihadapi kehidupan jangka panjang di luar angkasa, termasuk level eksposur radiasi yang tinggi dan turun drastisnya kekuatan tulang.

Dalam studi yang dipublikasikan di Interface, sebuah jurnal yang diterbitkan The Royal Society, tim pimpinan Szewczyk mendapati bahwa di luar angkasa, cacing-cacing itu berkembang dari telur menjadi dewasa lalu memproduksi anak seperti dilakukan cacing-cacing itu di Bumi.

Ini membuat cacing-cacing itu menjadi cara ideal dan murah untuk mempelajari kemungkinan dampak eksplorasi ruang angkasa jangka panjang dan jarak jauh oleh manusia, kata para peneliti.

Para peneliti akan berhasil memonitor dampak orbit Bumi rendah (LEO) pada generasi 12 dari elegan C selama tiga bulan pertam dari enam bulan perjalanan di Stasiun Antariksa Internasional (ISS).

"Di samping ini sepertinya bakal mengejutkan, banyak dari perubahan-perubahan biologis terjadi selama perjalanan ruang angkasa yang mempengaruhi astronot dan cacing-cacing, dalam cara yang mirip satu sama lain," kata Szewczyk.

"Kami mampu memperlihatkan bahwa cacing bisa tumbuh dan bereproduksi di luar angkasa dalam waktu yang cukup untuk mencapai planet lain dan kami dapat memonitor kesehatannya."

Elegan C adalah organisma multisel pertama yang struktur genetiknya terpetakan dengan sempurna, dan kebanyakan dari 20.000 gen-nya memiliki fungsi yang sama dengan gen-gen pada manusia.

Cacing Elegan C telah lama digunakan para peneliti untuk membantu memahami lebih dalam biologi manusia, dan kini Szewczyk menggunakannya untuk meneliti kehidupan di Mars.

Cacing-cacing ini akan dipantau dari jarak jauh untuk mengetahui dampak racun lingkungan dan radiasi selama penjelajahan.

"Cacing memungkinkan kita bisa mendeteksi perubahan dalam pertumbuhan, perkembangan, reproduksi dan prilaku dalam merespons kondisi lingkungan seperti racun atau dalam merespons dampak misi ruang angkasa," kata Szewczyk seperti dikutip Reuters.

Dia menambahkan pemanfaatan cacing adalah cara yang aman dan murah mengingat sering gagalnya misi berawak ke Mars. (*) 



Share

Facebook Twitter Delicious Digg Stumbleupon Favorites More

 

Pengikut

Peta Pengunjung